• Gempa Bali 2011

    Mari kita doakan saudara-saudara kita yang ditimpa bencana gempa 6,8 SR di Bali pada tanggal 13 Oktober 2011

  • Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Majalah SIMBA

    agi Anda penggemar menulis silakan manfaatkan majalah SIMBA. Majalah ini terbuka untuk siapa saja, mulai siswa SD, SMP, SMA, dan SMK. Bagi yang mau nulis di SIMBA, silahkan tulisannya ke : majalahsimba@gmail.com.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Senin, 06 Juni 2011

Perjalanan Menuju Lembah Manglayang


Ilfendri di depan kampus IPDN
 UN pun telah berlalu namun arah dan tujuanku utuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi msih buram. Dalam hidupku kemana pun aku akan melangkah pasti selalu minta saran dari org yang lebih mengetahui dari padaku, ku minta saran dari keluarga, guru-guru ku, dan teman-teman... Dari semuanya itu hanya ada 1 kesimpulan agar aku harus kuliah... Mengingat orang tua ku hanya seorang pedagang, kurang semangatku kalau hanya kuliah biasa. Walaupun orang tua ku pasti kan berusaha menguliahkan ku, namun ku tetap berfikir bagaimana ku tidak akan menyusahkan mereka lgi.. Aku hanya berfikir hanya sekolah di sekolah kedinasan lah yang akan meringankan beban orang tua ku... Hanya ada 2 sekolah yang harus ku duduki namun agar duduk di sana sangat tidak mudah...
Semenjak kecil hanya 1 keinginan ku untuk mengikuti pendidikan di AKPOL kemudian setelah mengikuti tes di sana pada tes awal saja ku sudah gagal... Ada sedikit kecewa pada diriku..
Yang pada ketika itu lamaran masuk IPDN pun sudah ku masukan.. Mengingat kata orang orang IPDN merupakan sekolah anak pejabat.. Ku tetap yakin ku pasti bisa bersekolah di sana, aku hanya seorang anak pedagang biasa.. yang hanya pejabat di pasar... Berkat
Sokongan dri sekolah,keluarga, dan dengan keyakinanku ku tetap mengikuti tes di sana... Namun orang tua ku masih terpengaruh dengan kata-kata orang jika masuk ke IPDN harus menyiapkan uang yang banyak... Namun ku tak mempedulikan itu. Ku hanya tetap dengan keyakinanku pasti bisa sekolah di sana.. Ketika itu memang hanya 4 hal yang ku lakukan
menyerahkan smuanya pada Allah dan tidak lupa shalat thajud. Minta doa orang tua, keluarga, guru,  dan teman-teman. Sering berlatih. dan tak lupa yakin dengan kemampuan.
Tes pertamaku sangat sedih karena ku harus meninggalkan orang tua ku. Ku bersujud di kaki mereka air mataku pun tak tertahankan lagi.. Alhamdulillah tes di provinsi aku lulus semuanya... Kemudian aku harus berangkat menuju kampus IPDN pusat yang berada di Jati Nangor yang berada tepatnya di lembah manglayang.. Air mataku meninggalkan keluarga tak terathankan lagi.. Hanya 1 tekadku yaitu ku harus berubah jangan sampai ku seperti orang tua ku... Sampai di sana aku sangat bangga melihat kmpus yang sangat megah. Ku yakin pasti bisa mengkuti pendidikan di sini, alhamdulillah aku akhirnya lulus di IPDN dan kenyataan kalau yang bersekolah di IPDN anak pejabat dan membutuhkan biaya yg besar tidak terbukti... Aku sangat bersyukur kepada Allah. Dan sangat berterima kasih pada orang tuaku, guru-guruku, keluarga, dan teman-teman yang selalu menyok6ng. Akhirnya Aku yang hanya seorang anak pedagang bisa sekolah di sini, aku sangat bangga... Mudah2an aku berhasil mengkuti pendidikan di sini dan berguna bagi semua orang serta dapat dibanggakan...(admin)